PatiNews.Com – Wedarijaksa, Selain sebagai pelindung pantai dari abrasi laut, mangrove ternyata juga bisa dijadikan sumber bahan pangan.
Hal ini terungkap saat Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pati melaksanakan pelatihan dan pengolahan tanaman mangrove di Desa Tluwuk Kecamatan Wedarijaksa.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari PKK 7 kecamatan yang termasuk wilayah pesisir antara lain : Dukuhseti, Tayu, Margoyoso, Trangkil, Wedarijaksa, Batangan dan Juwana.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat pesisir pantai untuk memanfaatkan tanaman mangrove sebagai sumber pangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Sujono berharap peserta pelatihan bisa menularkan pengetahuan dan pengalamannya ke warga lain sehingga ke depan akan muncul desa-desa yang mandiri pangan. Artinya bisa menyediakan bahan baku, mengolah, mengkonsumsi bahkan menjual produk hasil olahan tersebut sehingga mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.
Pelatihan dilaksanakan dalam dua hari (7-8 november 2017). Hari pertama peserta memperoleh teori pengetahuan umum terkait dengan mangrove yang disampaikan oleh narasumber dari Kelompok Tani Jaka Kencana Indramayu (Jawa Barat). Sedangkan hari kedua, peserta melihat langsung tanaman mangrove dan mengolahnya menjadi pangan olahan seperti sirup, peyek daun mangrove, dodol.
Anggota DPRD Pati, Sukarno mengatakan bahwa di Pati terdapat 3 jenis tanaman mangrove, salah satunya adalah Bruguiera. Jenis Bruguiera dapat dimanfaatkan menjadi berbagai olahan makanan karena mangrove jenis tersebut dapat diolah menjadi tepung sehingga bisa menjadi bahan baku roti dan makanan lainnya. Potensi tersebut diharapkan dapat dimaksimalkan agar tercipta pangan lokal olahan khas Pati yang berasal dari tanaman mangrove yang memiliki nilai ekonomi tinggi. (hs)